Senin, 31 Desember 2018

Penjelasan Istilah Ponsel Entry-level, Mainstream, High-end, dan Flagship


Pada zaman Milenial ini telah banyak jenis ponsel yang beredar dipasaran. Kita sebagai konsumen tinggal memilih ponsel sesuai dengan kebutuhan kita.

Setiap orang memang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, ada yang membeli ponsel sekedar untuk berkomunikasi, ada yang untuk multimedia, atau untuk kebutuhan gaming.

Kategori atau kita katakan saja 'kelas' smartphone sendiri dibagi menjadi empat, yaitu Entry-level, Mainstream, High-end, dan Flagship. Nah, apakah kalian paham apa maksud dari keempat istilah-istilah tersebut ?

Tujuan pembagian tersebut adalah untuk memudahkan produsan dalam pemasaran agar ponsel sesuai dengan target pasarnya. Bagi konsumen sendiri, hal ini dapat berguna untuk menentukan plihan ponsel apa yang sedang dicari sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga : 7 Daftar Smartphone Flagship yang Akan Rilis pada 2019

Entry-level


Setiap orang menggunakan gadget untuk kebutuhan yang berbeda-beda. Ada yang lebih sering menggunakannya untuk mendengarkan musik, menonton video, bermain game, atau mungkin hanya sekedar chatting dan berinteraksi di media sosial.

Pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum paham bahwa sebenarnya gadget murah ternyata mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sejatinya, segmentasi pasar gadget terdiri dari empat tingkatan, yakni entry-level, mainstream, high-end, dan flagship.

Pembagian kategori ini bisa  dimanfaatkan konsumen untuk menentukan gadget seperti apa sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, konsumen dapat lebih efektif dalam membelanjakan uang dalam membeli ponsel.

Kategori entry-level atau low-end merupakan kategori ponsel yang diproduksi oleh produsen untuk konsumen yang memiliki budjet sangat terbatas. Beberapa produsen smartphone menyiapkan produk entry-level untuk para pengguna pemula yang ingin hijrah dari ponsel jadulnya ke smartphone.

Dengan kata lain, bisa dibilang produk entry-level juga dirancang untuk para pengguna awam dan hanya diprioritaskan untuk kebutuhan normal sehari-hari saja.

Biasanya, produk entry-level berada pada kisaran harga ratusan ribu hingga satu jutaan saja. Meski ditujukan untuk para pengguna awam dan memiliki spesifikasi yang rendah, sebenarnya tak masalah jika pengguna yang sudah paham tentang gadget lebih memilih untuk menggunakan produk entry-level. 

Pasalnya, produk entry-level saat ini rata-rata sudah menggunakan prosesor quad-core dengan RAM 1GB – 1,5 GB. Hanya saja, memori internalnya biasanya cukup kecil, yakni hanya 8 GB sampai 16 GB saja, serta memiliki layar kurang dari 5 inci.

Dengan spesifikasi yang ditawarkan, smartphone atau tablet yang masuk ke dalam kategori entry-level lebih cocok digunakan untuk pengguna yang memiliki kebutuhan standar saja, seperti chatting, browsing, SMS, telepon, membuka media sosial, mendengarkan musik, dan menonton video dengan ukuran file yang ringan. 

Namun karena memiliki spek yang terbatas, pastinya ponsel entry-level tidak cocok untuk kebutuhan gaming menengah. Tetapi beberapa game keren yang ringan masih dapat dijalankan pada gadget entry-level dengan baik.

Selain tak cocok untuk gaming, smartphone entry-level juga tidak cocok bagi pengguna yang gemar berfoto atau selfie. Karena biasanya kamera ponsel kelas ini berkualitas ala kadarnya atau hanya sebagai pelengkap saja.


Mainstream


Mid-end, mainstream, atau juga disebut kelas menengah adalah kategori yang ditujukan untuk konsumen yang memiliki kebutuhan medium atau dengan budget yang sedikit lebih tinggi dari kelas entry-level. Ponsel mid-end merupakan smartphone yang paling banyak dicari konsumen.

Dengan kisaran harga Rp1 juta – Rp2 juta, kelas mainstream sangat menarik dan diburu, terutama bagi para konsumen yang berdana cukup, namun tak ingin ketinggalan dengan teknologi terkini.

Karena dengan budget segitu, pengguna sudah dapat memiliki ponsel dengan spesifikasi yang cukup baik untuk menunjang kebutuhan yang diatas standar.

Ponsel mid-end biasanya dibekali dengan prosesor quad-core hingga octa-core, RAM berkapasitas 2-3 GB, penyimpanan internal 16 - 32 GB, serta ukuran layar 4,7 - 5,5 inci. Dengan spesifikasi seperti ini tentunya kebutuhan seperti chatting, browsing, media sosial, mendengarkan musik, dan menonton video berkualitas HD dapat dijalankan dengan lancar.

Game kelas ringan hingga menengah pun dapat berjalan dengan baik. Bahkan, beberapa game berat masih dapat dijalankan dengan cukup baik meskipun dengan settingan tertentu.

Tak hanya itu, gadget kelas mainstream biasanya juga dilengkapi dengan kamera yang cukup mumpuni bagi pengguna yang gemar berfoto.

Umumnya, kamera utama yang digunakannya sudah memiliki resolusi 8-13 MP dengan fitur autofocus yang cukup baik. Beberapa produsen gadget juga menyematkan kamera depan yang cukup bagus, sehingga cocok bagi pengguna yang doyan berselfie.


High-end


Kelas atas atau high-end merupakan kelas ponsel yang ditujukan untuk konsumen yang memiliki budget cukup besar dan tidak berniat berganti-ganti ponsel dalam kurun waktu sekitar tiga hingga lima tahun kedepan.

Pasalnya ponsel high-end umunya dibekali dengan spesifikasi dan material yang baik, smartphone high-end masih dapat menunjang kebutuhan pengguna setidaknya tiga sampai lima tahun ke depan. Sebagai kelas yang lebih tinggi dari mainstream, tentunya produsen menyematkan teknologi unggulannya pada produk high-end.

Rata-rata, smartphone high-end sudah menggunakan prosesor hexa-core hingga octa-core berkualitas tinggi, RAM berkapasitas 3 - 4 GB, penyimpanan internal 32 - 64 GB, lalu untuk layar, smartphone yang termasuk dalam kategori high-end biasanya menggunakan layar di atas 5,0 inci dengan resolusi full HD.

Ponsel high-end juga didukung dengan kapasitas baterai yang besar dan OS atau software terbaru. Ponsel kelas ini juga dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru, seperti fast-charging, pelindung layar bawaan, serta berbagai teknologi AI atau sensor terbaru.

Kamera yang dimiliki ponsel kelas high-end rata-rata  sudah mendekati atau bahkan setara dengan kualitas kamera digital yang juga didukung dengan teknologi focus yang baru.

Oleh karena itu, para pengguna dapat dikatakan tidak perlu lagi membawa kamera digital jika sudah memiliki gadget berkelas high-end.


Flagship


Kategori flagship bisa dikatakan juga sebagai produk andalan dan tertinggi dari suatu brand smartphone. Produk flagship biasanya juga dijadikan sebagai jati diri atau identitas dari sebuah brand.

Contohnya adalah Apple iPhone XS Max, Samsung Galaxy S9, Samsung Galaxy Note 9, LG G7, Xiaomi MI 8, Oppo Find X, Google Pixel 3, dan  lain sebagainya. Biasanya, produsen gadget akan memperbarui produk flagship-nya setiap 6-12 bulan.

Tidak semua produsen gadget peduli apakah produk flagshipnya dapat terjual di pasaran dengan baik. Produk flagship biasanya memiliki segudang fitur dan material terbaik sebagai ajang unjuk gigi brand kepada publik.

Sebagai konsekuensinya, produk flagship pun dijual dengan harga yang sangat tinggi. Saat ini, harga smartphone flagship sendiri sudah di atas Rp6 juta, bahkan ada yang di atas Rp10 juta.

Hardware pada kelas flagship ini umunya merupakan yang terbaik. Mulai dari prosesor octa-core kelas atas, RAM 4 hingga 6 GB, layar 5 inci atau di atasnya dengan resolusi full HD hingga QHD atau 2K, kamera 13 MP atau lebih dengan sensor kelas atas, dan berbagai teknologi terkini lainnya.

Dengan smartphone flagship, pengguna dipastikan bisa melakukan aktifitas apapun pada ponselnya dengan nyaman.

Namun sekali mencoba smartphone flagship, biasanya pengguna akan ketagihan untuk sering berganti ketika ada seri terbaru yang dirilis.

Kelas flagship ini juga dapat menaikan strata sosial atau gengsi pengguna, karena jelas dengan harga yang mahal dan material ponsel yang wow, pastinya orang yang menggunakannya tak akan dipandang sebelah mata.


Itulah Penjelasan istilah ponsel Entry-level, Mainstream, High-end, dan Flagship pada smartphone. Untuk memilih smartphone, sebaiknya cukup sesuaikan saja dengan kebutuhan dan tentunya budget yang kalian miliki.

Untuk itu, berikut saya berikan kategori pada smartphone sesuai dengan kebutuhannya.

  • Untuk kebutuhan hanya sekadar komunikasi dan sedikit multimedia kalian dapat memilih ponsel entry-level.
  • Untuk kebutuhan multimedia menengah keatas, seperti gaming menegah. Kalian dianjurkan untuk memilih ponsel mainstream.
  • Untuk kebutuhan multimedia yang tinggi dan gaming berat dalam kurun waktu yang cukup lama, kalian harus menggunakan ponsel kelas high-end.
  • Untuk memenuhi semua kebutuhan dengan hasil yang memuaskan dan juga meningkatkan gengsi, kalian dapat memilih ponsel Flagship.
Load disqus comments

0 komentar